Powered By Blogger

Kamis, 31 Mei 2012

Disaat Air Mata Tak Lagi Mampu Bercerita


Detik penghujung mendekati akhir…
Serangkai kenangan “indah” tlah terukir tak berarti…
Terpaksa menghilang karna keegoisan diri…
Kisah remaja yang harusnya kan abadi…

Pagi itu… Dikala sang mentari menyambut hangat. Dikala lantunan hembusan angin menenangkan jiwa. Termenung ku disudut sebuah ruangan. Menatap keramain di sekeliling ragaku. Mencoba membuka mata tentang sebuah cerita. Sebuah rahasia besar yang tertutup oleh senyum manis kita. Lelah, letih, kecewa ku rasa, meski bahagia terkadang datang menghibur lara. Ingin rasanya ku berlari. Berlari menjauh. Menghindar dari setitik kekacauan. Menghindar dari sebuah kesenjangan.

Untuk mereka yg mungin merasa...
KU INGIN BERTERIAK !! BERTERIAK SEKENCANG-KENCANGNYA !! BERTERIAK PADA KALIAN SEMUA !! BERTERIAK MESKI DENGAN AIR MATA !! Ya kalian... Kalian yang seakan tak pernah mendengar jeritan luka yang tercipta. Kalian yang seakan buta akan sakit yang telah menyayat rasa. KALIAN YANG RASANYA INGIN SEKALI RAGA INI MEMBALASNYA !! Namun keheningan menelan semuanya. Mematikan langkah symbol amarah jiwa. Apa gunanya mengungkapkan semua yang ku rasa? Apa gunanya jika tlah tercipta sebuah buku bertuliskan kisah kita? Buku goresan yang penuh dengan luka, tawa, dan derita. Buku usang yang penuh berisi hitam kelam kita. Bukti nyata yang tak kan pernah dapat ku terima. 

Wahai cinta yang tak pernah tercipta. Enggankah engkau melengkapi cerita kami? Enggankah engkau menutupi keegoisan kami? ENGGANKAH ENGKAU WAHAI CINTA BERSAHABAT DENGAN KAMI????
Hai kalian disana… Kalian yang tak pernah merasa. Ku ingin kalian mengerti, mendengar, bahkan memahami. Kami disini berbeda !! Kami semua bukanlah sang pengembara !! Kami tak lagi mencari jati diri. Hanya menikmati hidup yang kami miliki. Hanya mengikuti aliran diri yang tak pernah kami ketahui.

Pernah dahulu ku berkata. Pernah dahulu aku bercerita. Hanya satu yg ku mau… Hanya satu… Sebuah harmoni… Sebuah kesempurnaan diantara keegoisan kami. KEEGOISAN KITA. Melangkah bersama bergandeng tangan. Mengulurkan tangan bagi dia yg membutuhkan. Kedamaian… Ketentraman…
Namun apa yg ku dapat? DIAM !! HAMPA !! TAK ADA SEGALANYA !! Tak ada perubahan yg mendasar. Bahkan tak ada pengakuan yang menjelaskan bahwa kalian mendengarkan. 

Kecewa… ya kecewa… Hanya itu kata yang tersisa. Jujur, sesungguhnya teramat banyak kata yang mewakili rasa kami semua. Tapi kami terlalu lelah... Sangat lelah... Lelah terabaikan. Lelah terlupakan. Lelah untuk berkata-kata.

Sunyi menerpa... Ku terdiam... Hangat pelukan angin membawa ku melayang. Apa yang harus ku lakukan tuk mengatakan kesalku pada kalian? Apa lagi yang harus kulakukan agar tercipta sebuah kedamaian? Ku tersadar… Apalah guna ku peduli pada kalian. Apalah guna meratapi diri ini ditengah kalian. Karena  tetesan air mata yang dulu pernah kujatuhkan, hingga kini tak pernah sanggup tuk merubah perlakuan kalian.

Ya Allah Ya Tuhanku, petunjuk langkah hidupku…
Kuatkanlah hati ini hingga tiba saat dimana kebebasan merestui jalan kami :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar