Detik penghujung mendekati akhir…
Serangkai kenangan “indah” tlah
terukir tak berarti…
Terpaksa menghilang karna keegoisan
diri…
Kisah remaja yang harusnya kan abadi…
Pagi itu…
Dikala sang mentari menyambut hangat. Dikala lantunan hembusan angin
menenangkan jiwa. Termenung ku disudut sebuah ruangan. Menatap keramain di
sekeliling ragaku. Mencoba membuka mata tentang sebuah cerita. Sebuah rahasia
besar yang tertutup oleh senyum manis kita. Lelah, letih, kecewa ku rasa, meski
bahagia terkadang datang menghibur lara. Ingin rasanya ku berlari. Berlari
menjauh. Menghindar dari setitik kekacauan. Menghindar dari sebuah kesenjangan.
Untuk mereka yg mungin merasa...
KU INGIN BERTERIAK
!! BERTERIAK SEKENCANG-KENCANGNYA !! BERTERIAK PADA KALIAN SEMUA !! BERTERIAK
MESKI DENGAN AIR MATA !! Ya kalian... Kalian yang seakan tak pernah mendengar
jeritan luka yang tercipta. Kalian yang seakan buta akan sakit yang telah menyayat
rasa. KALIAN YANG RASANYA INGIN SEKALI RAGA INI MEMBALASNYA !! Namun keheningan
menelan semuanya. Mematikan langkah symbol amarah jiwa. Apa gunanya
mengungkapkan semua yang ku rasa? Apa gunanya jika tlah tercipta sebuah buku
bertuliskan kisah kita? Buku goresan yang penuh dengan luka, tawa, dan derita.
Buku usang yang penuh berisi hitam kelam kita. Bukti nyata yang tak kan pernah
dapat ku terima.
Wahai cinta
yang tak pernah tercipta. Enggankah engkau melengkapi cerita kami? Enggankah
engkau menutupi keegoisan kami? ENGGANKAH ENGKAU WAHAI CINTA BERSAHABAT DENGAN
KAMI????
Hai kalian
disana… Kalian yang tak pernah merasa. Ku ingin kalian mengerti, mendengar,
bahkan memahami. Kami disini berbeda !! Kami semua bukanlah sang pengembara !!
Kami tak lagi mencari jati diri. Hanya menikmati hidup yang kami miliki. Hanya
mengikuti aliran diri yang tak pernah kami ketahui.
Pernah dahulu
ku berkata. Pernah dahulu aku bercerita. Hanya satu yg ku mau… Hanya satu…
Sebuah harmoni… Sebuah kesempurnaan diantara keegoisan kami. KEEGOISAN KITA.
Melangkah bersama bergandeng tangan. Mengulurkan tangan bagi dia yg
membutuhkan. Kedamaian… Ketentraman…
Namun apa yg
ku dapat? DIAM !! HAMPA !! TAK ADA SEGALANYA !! Tak ada perubahan yg mendasar.
Bahkan tak ada pengakuan yang menjelaskan bahwa kalian mendengarkan.
Kecewa… ya
kecewa… Hanya itu kata yang tersisa. Jujur, sesungguhnya teramat banyak kata
yang mewakili rasa kami semua. Tapi kami terlalu lelah... Sangat lelah... Lelah
terabaikan. Lelah terlupakan. Lelah untuk berkata-kata.
Sunyi
menerpa... Ku terdiam... Hangat pelukan angin membawa ku melayang. Apa yang
harus ku lakukan tuk mengatakan kesalku pada kalian? Apa lagi yang harus
kulakukan agar tercipta sebuah kedamaian? Ku tersadar… Apalah guna ku peduli pada
kalian. Apalah guna meratapi diri ini ditengah kalian. Karena tetesan air mata yang dulu pernah kujatuhkan,
hingga kini tak pernah sanggup tuk merubah perlakuan kalian.
Ya Allah Ya Tuhanku, petunjuk langkah
hidupku…
Kuatkanlah hati ini hingga tiba saat
dimana kebebasan merestui jalan kami :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar